Qur'an Flash

Qur'an Flash
"Dan Bacalah Qur'an dengan tartil" (sangat berguna terutama bagi mereka yang sedang haidh atau nifas yang tidak memungkinkan untuk menyentuh qur'an secara langsung)

Minggu, 12 September 2010

Jawaban ,"Terserah aja", Terkadang Bukan Sebuah Jawaban Yang Tepat

Jawaban,"Terserah aja" mungkin jawaban yang sering kita dengar, atas pertanyaan-pertanyaan yang bersifat meminta pendapat atau pilihan. Apakah ini jawaban yang tepat?

Jawaban simpel yang tidak perlu waktu lama untuk berpikir, dan tidak perlu menguras banyak pikiran untuk diucapkan, sangat mudah dilafadzkan, dan tidak perlu merasa bersalah, kalau ternyata dampak sikap yang dipilih si penanya ternyata buruk. Benarkah tak perlu bertanggung jawab atas kegagalan sebuah acara atau dampak buruk dari sebuah sikap, ketika kita menjawab, "ya terserah saja" atau "terserah anti aja lah"? Apakah itu lebih baik daripada jawaban, "tidak tahu".


Ketika seseorang meminta pendapat Anda, sedangkan dia dalam keadaan butuh, kondisi dalam keadaan terdesak, otaknya sedang tidak dapat berpikir, jiwanya sedang dalam keadaan lemah, emosinya sedang tidak stabil, urusannya sedang banyak, masalahnya memenuhi pikirannya, apakah tega Anda mengucapkan "terserah"? apakah Anda sudi diperlakukan dengan jawaban yang sama ketika Anda dalam keadaan seperti itu? Apakah Anda merasa lega dengan jawaban seperti itu? Selesaikah masalah Anda dengan jawaban seperti itu? Ringankah beban pikiran Anda dengan jawaban seperti itu? Atau Anda malah bertambah bingung, karena masalah itu dikembalikan ke Anda lagi?

"Terserah", seindah apapun sikap yang ditunjukkan oleh pengucap jawaban ini, tetap tidak bisa memberi solusi dari permasalahan yang ada. Jika Anda seorang pemimpin, maka jawaban ini hanya akan membuat orang yang Anda pimpin bingung, dan tentunya menjatuhkan derajat Anda sebagai orang yang bijaksana, problem solver, dan decision maker yang dibutuhkan oleh seorang pemimpin. Dan tahukah Anda siapakah pemimpin itu? Pemimpin itu adalah Anda Sendiri! Ya, Anda adalah seorang pemimpin! Semua orang di dunia ini adalah pemimpin, mulai dari pemimpin atas dirinya, sampai pemimpin masyarakat dunia. Seorang pemimpin pasti harus punya sebuah keputusan untuk bisa terus berdiri di kehidupan yang penuh dengan pilihan ini.

Jangan terlalu merasa enteng mengucapkan "terserah kamu aja", "ya terserah anti aja lah, yang penting baik", fiuuh, gak mungkin kan orang memilih yang buruk untuk dirinya. Permasalahannya adalah, saat itu dia meminta ,"tolong pilihkan" mana yang lebih baik, karena dia tidak tau atau dalam keraguan atau mungkin untuk menguatkan. Ketika Anda menjawab, "ya terserah aja", itu sama saja Anda mengajukan pertanyaannya untuk dijawab olehnya sendiri, iya kan?

Nah, sekarang coba Anda perhatikan, setelah Anda menjawab, "Terserah kamu aja", apakah ia langsung bergerak, atau diam berpikir? apakah ia tersenyum puas, atau bergumam bingung? Apakah ia mengucapkan terima kasih, atau diam menatap dengan pandangan dalam? Apakah ia bergerak dengan yakin, atau bergerak lambat sambil berpikir? Hmmm? Mana yang Anda lihat? Seharusnya dari sikapnya Anda tau apakah jawaban Anda itu memberikan solusi atau tidak. Apatah lagi jika dia adalah saudara Anda, teman terbaik Anda, Orang yang senantiasa menolong Anda, maka saya anjurkan agar Anda tidak terlalu sering mengucapkan, "Terserah kamu aja", "Terserah anti aja ya ukhty", "Terserah kamu saja, sayang".


Pikirkanlah terlebih dahulu ketika mau mengucapkan kata ini, adakalanya dia tepat, namun adakalanya dia bumerang bagi persaudaraan Anda, pemutus dalam diskusi, wasilah bagi ketidakpastian. Jika Anda tidak punya ide, jawab saja, "maaf saudaraku, saya tidak tau, coba kamu bertanya ke si A, atau ke fulan." Saya rasa ini lebih baik dari pada berkata,"terserah kamu aja deh."

Allaahua'lam. 

* Sebuah hikmah di hari raya 1431 H, riyadh, dalam sebuah diskusi "penentuan menu makanan"

2 komentar:

  1. Subhanallah.. teteh bikin blog ya.. bagus2... jadi pengen bikin nih.. hehehe... ini teteh bikin sendiri?

    BalasHapus
  2. Oh, ini dengan bantuan suami de, tapi dasar dan isinya ane cb buat sendiri, tp tetap dibimbing suami, kan ane mah gaptek de...hehehe...

    BalasHapus