Qur'an Flash

Qur'an Flash
"Dan Bacalah Qur'an dengan tartil" (sangat berguna terutama bagi mereka yang sedang haidh atau nifas yang tidak memungkinkan untuk menyentuh qur'an secara langsung)

Rabu, 21 Desember 2011

Crochet with Many Kind of Flowers (part 1)

Waaah....senangnya, saya baru dapat ebook gratis tentang pola bermacam-macam bunga dari seorang kawan, alhamdulillaah....Yang uniknya, dalam ebook ini terdapat bunga-bunga yang tergolong unik dan menarik, dan bisa kita padu padankan dengan rajutan lain, seperti topi, dan bandana (ini baru yang saya coba, masih ingin coba "proyek" lain lagi, hehe...). Mau coba? Bunga yang saya buat di bawah ini tergolong mudah-menengah lho, heheh...maklumlah ini untuk pertama kali saya belajar merenda dengan melihat pola dari buku, biasanya dari video...jadi kita mulai dari yang sederhana dulu, ini dia..

Ini bunga  2 tingkat yang saya ambil dari Art Of Teresa (versi kecil),  dengan modifikasi sedikit pada variasi  topi.
Ini bunga 3 tingkat yang juga saya ambil dari Art of Teresa (versi besar), dengan topi yang sederhana
 Ini  dua topi yang saya buat for my little princess, heheh...ceritanya buat musim dingin, tapi lebih tepatnya saya katakan lebih besar porsi buat gaya, heheh...karena kalau keluar Rumaisha lebih betah pakai kerudung dari pada topi ini, yah lumayanlah buat di rumah...


Untuk cara membuat topi dan bunga diatas, keduanya saya ambil dari situs Mrs. Teresa, videonya bagus kalau menurut saya, dan topi ini tergolong mudah untuk dibuat.


Dan untuk bunga bertingkat, saya ambil juga dari situs yang sama, ini dia videonya:



Untuk jenis bunga tiga gambar di bawah ini, saya kasih polanya di postingan selanjutnya, ya heheh....(karena kita memulai dengan pola, jadi saya rasa kita pisahkan saja dari video, okeh?)

Ini penggunaan bunga lainnya: lazy daisy (atas), bunga 2 tingkat (bawah). Dalam acara mau ke  rumah tetangga yang  baru lahiran nih...

Ini penggunaan bunga pada bando: narcissus flower

Lazy Daisy: very easy flower, really!! but it's cute, right??
Sampai ketemu di postingan selanjutnya, mari mencoba denan aneka bunga, kalau gak sabar, please cek situs di samping bolg saya, dan Anda bisa menemukan pola serupa di ebook (Folanela Free Craft Ebook) tersebut (karena saya yang ngopi, hehe..)

Semangat berkreasi teman!! Semoga bisa jadi inspirasi ya...
baca selengkapnya - Crochet with Many Kind of Flowers (part 1)

Kolak Candil Ubi

Hmm.....Riyadh sekarang lagi masuk musim dingin, suhunya bisa mencapai 2 derajat celsius, dingin banget khan?? Dan sudah menjadi rahasia umum, kalau musim dingin itu bikin perut lapar dan rasanya ingin terus makan dan bergemul dengan selimut yang hangat di kamar, iya tak?? hehehe...


Karena sedang musim dingin, maka saya mencoba membuat kolak candil. Enak kan kayaknya, hangat hangat gitu, terus kenyal, apalagi dengan pisang, hmm haruum... Nama yang benar dari makanan ini saya juga kurang tahu pasti, ada yang menyebut canil, cenil, candil, bahkan kalau di daerah Kalimantan namanya Intalu Karuang (kata tetangga ini juga yang dari Kalimantan).


Entah ada beberapa versi dalam membuat candil, tapi kali ini saya coba versi "coba-coba" saya dengan ubi. Walaupun menurut saya, untuk membuat candil ini bisa disesuaikan dengan selera masing-masing orang, mau kenyal atau agak padat, mau besar atau kecil. Ini resep yg saya coba:


Kolak Candil-Pisang



Bahan:
1. Ubi (saya pakai 2 bh, dikukus lalu dihaluskan)
2. Tepung ketan 
3. garam
4. gula merah
5. gula pasir
6. pisang tanduk (tambahan: sesuai selera)
7. daun pandan (kl ada, karena di Riyadh tidak ada, jadi saya tidak pakai, hiks...padahal tambah enak kayaknya)
8. Santan

Cara Membuat:
1. Siapkan panci berisi air (agak banyak), tunggu sampai mendidih.
2. Uleni ubi yang sudah dihaluskan dengan tepung ketan, hingga bisa dibentuk bulat-bulat.
3. Masukkan bulatan-bulatan candil kedalam air yang sudah mendidih. Tunggu sampai terapung. Jika terapung, artinya sudah masak.
4. Siapkan panci yang kedua. Isi air, dan tunggu hingga mendidih.
5. Masukkan gula merah, santan, daun pandan, pisang tanduk, gula, dan garam, lalu cicipi sampai rasanya pas.
6. Masukkan bulatan candil yang sudah disaring/ditiriskan dari panci pertama ke panci kedua.
7. Rebus beberapa menit, sampai pisang agak lunak, dan kuah candil mengental.
8. Sajikan hangat.

note:
kalau mau disimpan beberapa hari: sebaiknya gula merah dan santan disajikan terpisah setelah dimasak dan dicairkan.


  
baca selengkapnya - Kolak Candil Ubi

Rabu, 26 Oktober 2011

Aneka Crochet dengan Dominasi Half Double Crochet

Hmm....ini saya coba kumpulkan hasil "coba-coba" dengan crochet/merenda. Hasil-hasil ini tergolong simpel, karena saya menggunakan dominasi half double crochet, hanya ditambahkan dengan hiasan-hiasan lain yang juga tergolong mudah untuk dilakukan. Mau coba? Semoga menginspirasi...



Untuk hasil di atas, saya membuat sarung bantal untuk sandaran tangan di mobil. Dasarnya murni 100% half double crochet. Saya ambil warna putih agar bisa mudah dikombinasi dengan warna lain. 
a. Untuk cara membuat bunganya bisa lihat di sini
b. Untuk cara membuat daunnya, silahkan lihat video di bawah ini (kalau saya tidak mengikutkan bagian pinggirnya, sehingga jadi seperti di atas, tanpa gerigi): 
  
                                                                          



Ini kotak tissue, seperti biasa, untuk dasar saya menggunakan 100% half double crochet, lalu saya hias dengan marigold flower, benang rajut warna emas, dan hiasan bunga kecil (beli di toko). Untuk cara membuat marigold flower bisa lihat petunjuk di bawah ini:




Di atas, tempat menyimpan bros. Tapi kalau saya, saya jadikan sebagai bungkus hadiah berupa bos, atau pernak-pernik. 100% half double crochet, namun di ujung atasnya sedikit kita beri spasi untuk memasukkan pita.

                                       


Bando karet. Dasarnya half double crochet, namun pinggirnya dihiasi dengan single crochet dengan warna yang berbeda. Di bagian belakang diberi karet.




Dompet, tempat HP, bungkus hadiah. Dasarnya 100% half double crochet. Disini hanya memainkan paduan warna dan hiasan-hiasan sederhana untuk mempercantik ditambak sedikit variasi dari double crochet pada bagian muka dompet.

Semoga menginspirasi.....tetap berkreasi!
baca selengkapnya - Aneka Crochet dengan Dominasi Half Double Crochet

Sabtu, 22 Oktober 2011

First Hand Painting Of My Daughter

First Hand Painting of My Daughter, although i think it's only a half way, heheh...keburu lihat air di taman, dan meninggalkan kegiatan paintingnya dengan cepat, hehe..(Ini hanya ada warna hijau, karena dirumah baru punya warna hijau, mungkin bisa dicoba warna lain untuk kesempatan yang lain.)
Tujuh belas bulan 3 minggu, umur Rumaisha saat ini. Saya agak bingung juga mencari kurikulum pendidikan untuk usia anak dini. Alhamdulillah setelah mencari-cari dari berbagai sumber, terutama dari situs "baby centre", saya menemukan metode-metode yang cukup unik dan mudah dilakukan untuk anak di bawah usia 2 tahun. Salah satunya adalah hand painting

Kalau di situs resminya disebut "paw painting", tapi karena saya pikir, untuk pertama kali, sebaiknya anak diberi kebebasan dalam melakukan apa yang menurutnya menarik jadi tidak perlu kita paksa anak untuk membuka tangannya, lalu mencetak sesuai bentuk tangan seperti yang disebutkan di sana. Apalagi anak saya agak tidak suka jika dipaksa melakukan sesuatu, dia akan marah dan melempar apa-apa yang ada didepannya, hehe...jadi saya biarkan saja dulu untuk sementara.

Untuk masalah alat: saya menggunakan pewarna makanan, kertas HVS, tikar, mangkok yang cukup bagi tangan anak untuk masuk dan keluar dengan mudah. Sedangkan untuk masalah tempat: saya lebih memilih di "outdoor". Pertimbangannya simpel, hehe...anak bisa merasakan udara bebas, mengenal apa-apa yang ada disekelilingnya (apalagi di Riyadh, kesempatan bagi kami untuk keluar ke taman hanya ada pada waktu libur), dan ibu tidak perlu terlalu khawatir akan "warna-warni" yang akan menghiasi lantai rumahnya, hehe..

Tujuan kegiatan ini: mengenalkan anak pada warna, melatih kreativitas anak.
Metodenya: Tuangkan pewarna makanan kedalam mangkok secukupnya. Siapkan kertas HVS Lapis 2. Alas dengan tikar/koran/plastik. Dudukkan anak dihadapan kertas, dan kita contohkan untuk mengambil warna dengan jari dan melukisnya diatas kertas. Rata-rata anak seumur ini senang coret-coret dan meniru, hehe...jadi mari kita fasilitasi dengan benar.

Ini merupakan kesempatan pertama bagi saya dalam mendidik anak, sehingga masih sangat butuh pengalaman dari ibu-ibu yang lain. Jika ada teman-teman yang punya ide brilian tentang pendidikan anak, tolong di share ya.. Jazaakumullaahukhoyr, semoga bermanfaat.
baca selengkapnya - First Hand Painting Of My Daughter

Mpek-Mpek Ikan Teri

Yup, gak salah baca koq...kali ini saya mencoba membuat mpek-mpek dari ikan teri dengan sedikit modifikasi dari berbagai "guru"yang bersedia share hasil racikannya ke saya.
Mpek-mpek ikan teri ini, berasal dari ide tetangga saya sewaktu saya masih di Bandung. Rasanya enak walaupun memang tidak bisa dibandingkan dengan mpek-mpek ikan tenggiri...hahah...tetep lah...ada barang ada harga...hehe...but i think it's also delicious en it's cheaper, hehe... Yah...gak di Indonesia saja ternyata dimana harga ikan tenggiri itu mahal, di Saudi juga bisa dibilang relatif mahal (ikan yang muda: sekitar 28 SR/kg, sedangkan ikan yang "tua" (i mean, it's very good, if you want to make mpek-mpek with this kind of fish meat) sekitar 42 SR/kg). Heehehe...jadi bisa kita ganti dengan ikan teri dan dapat tambahan kalsium ekstra tentunya kaan...?!


Saya coba dengan resep ini:

Mpek-mpek Ikan Teri sebelum di goreng (dilumuri sedikit dengan tepung kanji)

Bahan:
1. Ikan teri  4 sdk makan (karena ini percobaan, jadi saya bikin sedikit dulu)
2. Bawang putih 3 siung
3. Tepung terigu 2 sdk makan
4. Butter/ margarine 2 sdk makan
5. Telur 1 bh
6. Tepung kanji (secukupnya, saya tidak menghitung berapa ukurannya, yang penting sampai tidak lengket dan bisa dibentuk)

Cara Membuat:
1. Blender bawang putih dengan air 1/3 gelas sampai halus. Lalu masukkan ikan teri, dan blender sampai halus. Sisihkan.
2. Cairkan butter/margarine, lalu masukkan tepung terigu, kemudian masukkan adonan ikan teri tadi, lalu masak diatas api kecil, hingga mengental, dan tidak lengket di panci. (adonannya harus benar-benar kental dan bisa diangkat pakai sendok tanpa meninggalkan sisa di panci).
3. Daimkan adonan no.2 tersebut sampai dingin. (Kalau saya, saya masukkan ke dalam lemari es, sampai agak dingin)
4. Aduk adonan tersebut dengan telur, hingga kental, dan adonan tidak lengket ditangan. (Awal mengaduk pasti akan lengekt di tangan, namun terus diaduk hingga adonan tidak terlalu lengket.)
5. Masukkan tepung kanji, sedikit demi sedikit, lalu aduk perlahan menggunakan ujung-ujung jari saja, tidak perlu seperti mengulen roti (menggunakan telapak tangan) sampai tidak lengket ditangan.
6. Lalu bentuk sesuai selera. (Kalau saya lebih suka bentuk lenjer, jadi semuanya saya benuk lenjer, hehehe...)
7. Masukkan ke dalam air rebusan yang sudah mendidih dan diberi sedikit minyak. Rebus hingga mpek-mpek mengapung. Setelah mengapung bisa dikukus sebentar, untuk memastikan bahwa bagian dalamnya matang. Kalau nggak dikukus juga gak apa-apa.
8. Tiriskan mpek-mpek yang sudah mengapung, taburi tepung kanji sebelum di simpan.
9. Kalau mau disajikan, bisa digoreng dulu, atau dikukus lagi. Sajikan dengan kuah cuko.

Note:
1. Jangan tambah air selain untuk memblender ikan teri itu aja yah...
2. Kalau ikan terinya tidak asin, bisa ditambah garam, tapi kalau asin, tidak perlu ditambah, insyaALLAH udah cukup koq.

Setelah digoreng, warna putihnya sisa-sisa dari tepung kanji

Setelah dipotong-potong dan diberi kuah (memanfaatkan cuko yang masih ada di kulkas, hehe..)



Thanks to:
1. Tetangga saya, Ibu Tuti atas ide mpek-mpek terinya.
2. Teman kantor mertua saya, atas proses mpek-mpek yang menguleni bahan dasar dengan kuat, namun setelah dicampur terigu tidak boleh diuleni seperti mengulen roti.
3. Tetangga saya di Saudi, Teh Ima, atas tipsnya menggunakan tepung terigu dan butter.

baca selengkapnya - Mpek-Mpek Ikan Teri

Jumat, 07 Oktober 2011

Kelilingilah Bumi ALLAH, dan Ambil Hikmahnya!

Assalaamu'alaykum warohmatullaahi wabarokaatuh....
Fiuuh.....alhamdulillaah bisa juga menghadap PC dan menulis kembali di blog ini, dan yang paling penting bisa berbagi hikmah dengan teman-teman semua.

Yap, sekitar 2,5 bulan yang lalu, kami sekeluarga mengadakan acara "pulang kampung" ke Indonesia, dalam rangka mengunjungi orang tua dan mempererat silaturahmi dengan sanak keluarga. Memang sudah menjadi kebiasaan di Riyadh, ketika tiba masa akhir belajar di Lembaga Pendidikan, pemerintah akan memberi kesempatan untuk "beristirahat" (baca:libur) selama dua bulan, termasuk didalamnya suami saya yang kala itu statusnya masih mahasiswa di salah satu universitas di sini. Masa panjang ini, biasa digunakan oleh orang-orang non-Saudi untuk kembali ke negaranya masing-masing dalam rangka lepas rindu dengan keluarga. Ada juga yang melangsungkan pernikahan, atau mencari sambilan di negara lain, dan hal-hal lain yang bisa dilakukan dan mendatangkan keuntungan baik dari segi materi ataupun ruhani.

Kesempatan libur kali ini, adalah kesempatan pertama bagi anak saya, Rumaisha untuk mengenal Tanah Airnya. Mengingat ia lahir di Riyadh, dan selama 14 bulan hanya mengenal negeri ini saja. Ada perasaan khawatir dalam diri saya dengan kepulangan kali ini, karena saya banyak mendengar pengalaman Ibu-Ibu yang pulang ke Indonesia membawa anak yang lahir dari Riyadh. Ada yang berkata,"Biasanya anak Riyadh suka cepet sakit, anak saya minum es yg dijual tukang-tukang yang lewat itu langsung sakit, tapi anak Indo gak sakit, koq bisa ya....?", yang lain berkata, "Nyamuk Indo itu senang sama anak Riyadh, soalnya darahnya manis-manis, anak saya kena DBD sepulangnya ke Indonesia." Hiaaaaaah.....

Ya Robbi...Laa Haulaa wa Laa Quwwata Illaa Billaah....Bismillah, luruskan niat saja....Toh kita juga mau ibadah, mau mengunjungi orang tua dan bersilaturahmi...Semoga dimudahkan Ya Allah...

Di Bandara King Kholid (Bandara Internasional di Riyadh), menunggu pesawat, saya duduk dengan Rumaisha di tempat duduk khusus Akhwat (di planknya sih begitu), namun melihat beberapa ikhwan yang duduk dengan santainya di daerah itu. Saya mau tegur agak segan juga, dan khawatir juga karena teringat pesan suami saya untuk tidak berbicara dengan lelaki ajnabi di negeri ini. Ya sudahlah...saya diamkan saja. Selang beberapa saat, ada polisi bandara, yang menegur pria-pria itu. Akhirnya para pria itu pergi sambil membersihkan sisa-sisa makan mereka disitu. Alhamdulillaah....beginilah negeri ini, walaupun ada sebagian orang yang menghina negeri Islam ini, tapi sisi-sisi perlindungan bagi wanita di sini, belum pernah saya temukan di tempat-tempat yang saya kunjungi. Jadi terbetik dalam hati, bagaimana dengan negara yang menggembor-gemborkan istilah "lady first" itu? hmm....

Menaiki pesawat menuju Singapura (kami menaiki pesawat Singapore Airline), total perjalanan sekitar 10 jam ditambah transit di Dubai selama 1 Jam. Sesampainya di Singapura, kami disambut oleh pihak keluarga (dari keluarga suami saya). Tiga hari mengelilingi Singapura, kesan saya, Singapura adalah negara "tanpa" Sumber Daya Alam, yang memiliki tingkat perekonomian jauh lebih tinggi dari negara yang "kaya" Sumber Daya Alam. Kami diajak ke daerah sekitar "Singapore Marina Bay", reaksi kami? terkagum-kagum serta terkaget-kaget, hehehe....why? Pertama kagum, ketika melihat dari jauh, masyaALLAH megah dan bagus bangeet...bisa-bisanya mereka membangun gedung-gedung nan indah diatas daratan yang asalnya adalah laut, ya...Mertua saya bilang tanah di Singapura ini diambil dari negeri kita (beliau mengucap salah satu daerah yaitu Riau. Hoo...."rada-rada bagaimana gitu ya..." tapi ya memang bagus....Sumber Daya Manusia mereka,memang mendukung...ini pelajaran buat kita, "kualitas manusia merupakan modal yang lebih utama dari pada kekayaan alam, walaupun kesinergisan antara keduanya bisa mendatangkan hasil yang lebih baik." Mengapa saya katakan begitu? Karena rata-rata barang yang berada di Singapura ini merupakan barang impor, mereka jarang memiliki barang khas negara sendiri. Yang saya lihat, mereka memusatkan pada aspek pariwisata, dan mengundang wisatawan asing ke negara mereka...kebayang gak sih negara "tanpa" SDA, mengandalkan aspek pariwisata....yah...itu namanya KERJA KERAS!!! Melalui kerja keras, mental yang kuat, dan berani menghadapi resiko, mereka bisa maju.

Hanya satu yang sayang dari Singapura, terutama dari sisi keagamaan, ini yang membuat kami terkaget-kaget.  Ketika tiba di Marina Bay itu, hampir semua wanita terlihat bagian "atas" dan "bawah". Banyak pasangan muda-mudi yang bercumbu di meja-meja terbuka di beberapa kafe, secara terang-terangan. Musik berdentuman keras. Innalillaahi wa inna ilaihi rooji'un, saya paham mungkin ini hal biasa bagi mereka, dan mungkin bagi sebagian penduduk Indonesia. Tapi mungkin karena sekitar 2 tahun saya tinggal di Saudi, tidak pernah melihat seperti ini, saya terkaget-kaget, hati saya sedih, marah, dan cemburu. Hahaha...ya...rasanya saya cemburu, bukan saya ingin seperti mereka, tapi saya kasihan dengan suami saya, hehehe...Susah sekali beliau menjaga pandangan. Lihat kanan salah, lihat kiri salah, lihat bawah, jalannya tak terlihat, kasihannya....untungnya kami hanya sebentar di daerah tersebut dan beranjak mencari makan.

Kalau saya lihat dunia mereka saya kagum, namun ketika saya melihat kondisi keagamaan mereka, saya miris, yah memang susah mencari negara ideal, yang mapan kedua-duanya.

Tiga hari di Singapura...akhirnya kami terbang ke Indonesia, mengunjungi rumah orang tua saya, mertua saya, dan saudara-saudara saya. Alhamdulillah sempat juga bertemu dengan kawan-kawan lama, yang tentunya sudah banyak perubahan.

Sesampainya di rumah mertua, saya dikenalkan oleh tetangga mertua saya, yang memiliki keahlian dalam bekam. Memang saya pernah katakan pada mertua, bahwa saya tertarik untuk belajar bekam. Akhirnya kami saling berkenalan dan ibu ini bersedia mengajarakan saya bekam. Sebuah kalimat yang membuat saya tertarik dengan bekam dan tertarik belajar dengan ibu ini adalah, beliau berkata, "dimanapun kamu berada, harus ada ilmu yang kamu dapat, harus ada yang kamu dapat dari tempat itu." Memang bisa dikatakan beliau termasuk orang yang sering pindah menyesuaikan dengan penempatan tugas suaminya. Beliau bercerita bahwa di setiap tempat yang suaminya ditugaskan disana, dia akan berusaha mengambil pelajaran di tempat tersebut. Bahkan belajar  bekam pun di saat suaminya ditugaskan di tempat tersebut. Ketika pindah ketempat lain, beliau mengambil pelajaran akupunktur, kemudia pelajaran tahsin dan tajwid, kemudian mencoba membuka praktek bekam dan akupuntur, dan banyak lagi yang beliau lakukan setiap suaminya ditugaskan di tempat baru. Beliau juga berkata, " kalau dalam dirimu ada ilmu, maka kamu akan PD mau pergi kemana saja."

Hmm...kata-kata beliau sangat berbekas di hati saya, pertemuan dengan beliau singkat, namun kisah hidup beliau memberi pelajaran yang berharga buat saya. Heheh...yah..ada semangat lagi yang timbul dalam hati saya untuk terus belajar, dan belajar, dimanapun, sampai kapanpun, dan tak pernah puas dengan apa yang disebut ilmu. Jangan pernah lemah untuk terus berusaha, jangan pernah menyerah untuk melatih kreatifitas, tetap fokus melihat semua kesempatan, dan tidak pernah menyiakan kesempatan yang datang, yang mungkin tak akan pernah datang lagi untuk kedua kalinya.

Akhir dari waktu libur kami di Indonesia, alhamdulillah ada yang bisa diambil dan dipetik pelajaran darinya. Rasa kecewa yang dirasa ketika harus pulang ke Indonesia dan tidak bisa beraktifitas seperti biasa (di Saudi) karena keterbatasan sarana dan prasarana, bergantikan dengan pelajaran berharga yang kembali membangkitkan semangat. Alhamdulillaah ya Allaah...semoga semangat ini tetap bersemayam di jiwa ini, dan tetap mengiringi langkah memetik setiap ilmu dimanapun dan kapanpun.
baca selengkapnya - Kelilingilah Bumi ALLAH, dan Ambil Hikmahnya!

Sabtu, 18 Juni 2011

Crochet: Baby Shoes (Mary Jane)

Yup, yang lagi hamil, yang punya baby perempuan, atau yang punya niat jualan perlengkapan baby, i think this crochet is very cute, en we can make it very easy...wanna try it?

Ini dia white baby shoes, saya beri bunga dari benang emas, sebagai pemanis.
Ini tampak samping. Di video aslinya sebenarnya berupa kaitan, namun saya lebih meiliki kancing "cetekan", itu lebih memudahkan untuk saya.

Dan ini baby shoes untuk baby tetangga saya, kombinasi warna merah muda dan cokelat, simpel kan?
Kesan: Menurut saya, untuk merenda model sepatu seperti ini, hanya dibutuhkan ketelatenan dan kehati-hatian. Untuk masalah tekhnik, tidak terlalu membutuhkan tekhnik khusus. Sekitar 2 jenis tusuk (stich) yang digunakan. Dan ini sangat cocok untuk pemula yang ingin merajut sepatu bayi.

Untuk lebih memudahkan, silahkan pelajari video dibawah ini (linknya bisa di klik di samping kiri blog ini):

baca selengkapnya - Crochet: Baby Shoes (Mary Jane)

Gule Kikil

Hmm...kalau di Riyadh ada warung padang, mungkin saya gak pernah bisa bikin gule kikil sendiri, heheh...mungkin itu kali ye...hikmahnya merantau di negeri orang lain, "terpaksa" berusaha meningkatkan skill memasak, fiuuh...tapi lama kelamaan akan terasa menyenagkan koq, karena kita akan tertantang untuk terus mencoba yang baru...ya nggak?

Ini percobaan dari gule kikil yang saya buat, dan agak kental:

Gule kikil, ada yg lepas dari tulangnya, hmm...


Bahan:
1. Cabe merah besar (6-8 bj, kl mau pedas, boleh ditambah)
2. Bawang merah (sktr 6 siung)
3. Bawang putih (3-4 siung)
4. Jahe (1 ruas jari)
5. Lengkuas
6. Serai (2 bj, saya suka aroma serai, jadi saya bikin serainya 2 bj)
7. Kemiri (4 bh)
8. Kunyit ( 1 sdt, bubuk)
9. Daun salam (3-4 lbr)
10. Kikil (dengan tulangnya: 1/2 kg)
11. Santan kental

Cara membuat:
1. Rebus kikil sampai lunak (kalau pake panci biasa, bisa sampai 3 jam, kalau pake presto sekitar 20-30 menit). Tiriskan. Kalau saya kurang suka dengan kuah rebusan kikil, karena saya kurang tahan sama bau dan minyaknya. 
2. Blender halus dengan minyak: cabe, bawang merah, bawang putih, kunyit, kemiri. Sisihkan.
3. Memarkan jahe, lengkuas, dan serai. Sisihkan.
4. Tumis bumbu halus sampai harum, lalu masukkan bumbu yang telah dimemarkan, dan daun salam, lalu tumis kembali sampai harum.
5. Tuang santan ke dalam tumisan (sekitar 300-400 ml), lalu aduk hingga merata.
6. Masukkan kikil yang sudah lunak tadi, dan rebus sampai agak mengental.
7. Masukkan garam dan gula.
baca selengkapnya - Gule Kikil

Senin, 09 Mei 2011

Sop Kikil

Masak kikil yuk....

Sop Kikil Jamur Kuping, heheh...jamurnya ketutup daun jeruk dan seledri, ckckc...


Bahan:
1. Kikil yang sudah dicuci bersih (1/2 kg, plus tulangnya)
2. Bawang merah (3 siung)
3. Bawang putih (3 siung)
4. Lengkuas (3 cm)
5. Jahe (3 cm)
6. Kayu manis ( 2cm)
7. Cengkeh (3-4 bj)
8. Serai (1 btg)
9. Daun Jeruk ( 3-4 lbr)
10. Merica (1/2 sdt)
11. Garam
12. Bawang goreng dan seledri (utk taburan)
13. Jamur kuping (kalau suka)

Cara Membuat:
1. Rebus kikil sampai lembut (kalau saya, direbus di panci presto sekitar 30 menit setelah uap keluar, tapi kalau mau lebih lembut lagi bisa sampai 40 menit). Setelah matang, tiriskan, dan sisihkan.
2. Haluskan bawang merah, bawang putih, dan merica. Tumis bumbu halus sampai harum, lalu masukkan air. 
3. Memarkan lengkuas, jahe, dan serai, lalu masukkan ke dalam air rebusan. Kemudian masukkan daun jeruk, cengkeh, dan kayu manis. Didihkan sebentar.
4. Masukkan kikil yang sudah lembut tadi, rebus hingga sedikit keluar minyak dari kikil tersebut. Beri garam dan cicipi, masukkan jamur kuping (jika suka), lalu rebus sebentar.
5. Taburkan bawang goreng dan seledri diatasnya.


note: ini versi sop kikil yang sesuai selera keluarga saya, hehehe....jadi silahkan kalau mau dicoba..
baca selengkapnya - Sop Kikil

Teman, Maaf Jika Ternyata Aku Menyakitimu

Wahai teman, kau bercanda dan bergurau
Mengisi kehampaan disekelilingmu dengan tawa
Namun, aku menyakitimu!
Aku diam karena dalam candamu ada candu kebohongan
Maaf teman, aku tak sanggup tertawa.

Wahai teman, kau bersedih dan melamun
Meratapi sebuah taqdir yang kau ingkari
Namun, aku menyakitimu!
Aku diam karena dalam pengingkaranmu mengundang kemungkaran-NYA
Maaf teman, aku tak sanggup bersedih.

Wahai teman, kau semangat dan optimis
Menjalani sebuah manhaj berkedok Islam
Dimana mereka mengibarkan bendera kebid'ahan dan kekufuran
Namun, aku menyakitimu!
Aku diam karena pangkal langkahmu sebuah kesalahan,
dan berujung pada jurang kegelapan
Maaf teman, aku tak sanggup mengikutimu

Wahai teman, kau merona dan tersipu malu
Menyusup dalam qalbumu sekeping cinta
Menatap seseorang yang belum halal bagimu
Dan aku menyakitimu!
Aku diam karena susupan itu mengeluarkan kehormatanmu dari kotak kemulyaanmu
Maaf teman, aku tak sanggup mendukungmu.

Wahai teman, kau senandungkan nada-nada itu
Kau katakan sebagai penyemangat ruhmu
Melalaikanmu dari Kalamullah
Dan sekali lagi, aku menyakitimu!
Aku diam, karena senandung itu hanya menipumu dan melalaikanmu
Maaf teman, aku tak sanggup mendengarnya.

Wahai teman, mungkin...
kau akan menatapku heran dan asing
kau akan mengernyitkan dahimu dan memenuhi otakmu dengan sejuta pertanyaan
kau akan mulai menjaga jarak denganku
kau akan lebih memperhatikan penampilanku yang mulai berubah
kau akan mulai menjauhiku
kau akan mulai menganggapku aneh dan menyebalkan

Maaf teman, bukan maksud hatiku menyakitimu
Namun, aku hanya bisa diam ketika dua memori bertabrakan
Memori bersamamu dan memori ketika hidayah itu menghampiriku
Hidayah yang menuntunku untuk kembali ke jalan-NYA
dan aku tak punya pilihan kecuali aku harus kembali.

Maaf teman, aku hanya bisa diam
dan maaf jika ternyata aku hanya menyakitimu
Jika kelak aku sanggup berkata, maukah engaku mendengarku?
baca selengkapnya - Teman, Maaf Jika Ternyata Aku Menyakitimu

Minggu, 08 Mei 2011

Langkah Pertama Rumaisha

Bismillah, 
MasyaALLAH,
Alhamdulillah



Kata-kata itu pertama kali saya torehkan dalam sanjungan dan pujian atas-Nya, melihat sang buah hati kami melangkahkan kakinya untuk pertama kali, 3 langkah, kemudian terjatuh.

Bisa dikatakan saya termasuk ibu yang "khawatiran" terhadap anaknya. Mengapa? Jujur saja, kalau sebelumnya saya tidak pernah merawat bayi, dan tidak ada minat mempelajarinya sebelum menikah. Terlalu sibuk mengurusi anak orang kali ya, hehehe...Baru sesaat sebelum menikah sedikit baca-baca tentang tarbiyah anak. Paska menikah, juga masih berkutat tentang tarbiyah anak, pun saat hamil. Hanya sesekali melihat video-video dari YouTube tentang bagaimana cara memandikan, mengganti popok, membedong, menyusui, menidurkan, dll. Alhasil setelah melahirkan, saya cukup bingung untuk merawat anak sendiri, hehehe....(sekarang baru bisa tertawa dan menyadari betapa kurangnya diri, hehehe...).

Mengapa saya bingung, padahal saya membaca dan menonton beberapa teori tentang merawat anak? Karena saya hanya punya "teori", tidak ada yang membantu dan memberi contoh. Maklumlah saya hanya tinggal berdua dengan suami saya di kota Riyadh ini. Dan tentu saja, bayi pertama kami "terpaksa" dengan senang hati menerima perawatan "trial en error".

Kekhawatiran muncul ketika satu bulan pertama, maisha selalu muntah setelah menyusui (padahal sudah disendawakan dengan cara diberdirikan, di tepuk punggungnya, ditengkurapkan, sebagian besar metode hasil tanya-tanya ibu-ibu yang berpengalaman).

Bulan kedua, tiba-tiba Rumaisha bergerak seperti orang yang kejang, gerakan tangan dan kaki yang berulang-ulang, namun nafasnya teratur dan matanya tertutup (tetap tidur). Dua kali, ya dua kali seperti ini, dan yang paling lama hampir satu menit. Deg deg deg....rasanya saya mau nangis, dan ilmu sabar sepertinya hilang, allaahumusta'an.

Bulan ketiga, "drooling", mengences terus menerus, subhanallaah maisha, saya kira mau tumbuh gigi, eh giginya nggak tumbuh-tumbuh, sedikit khawatir, namun ketika dibandingkan dengan anak tetangga, ternyata tidak apa-apa.

Bulan keempat dan kelima, melihat anak-anak yang berbeda sedikit umurnya dengan maisha, sudah bisa tengkurap, senyum sosial, dan mau digendong orang. Awalnya gak terlalu peduli. Namun ketika ibu-ibu yang lain membandingkan anak mereka dengan anak saya, agak khawatir juga. Saya coba menenangkan diri, karena menurut ilmu yang saya pelajari perkembangan maisha masih normal, walaupun untuk sekarang dia agak terlambat dalam hal tengkurap ini. Tapi ibu-ibu ini (sempat saya kesal sama mereka), terkesan senang sekali membandingkan anak mereka dengan anak saya, ibu A berkata," iya anak saya umur segitu sudah bisa begini, maisha belum ya, oooh...." Ibu B berkata, "ini anak saya 2,5 bulan sudah bisa menyeret-nyeret badannya, maisha gmn? Belum mau ya? mungkin badannya berat...." Aduuuuuh, pliiiiis deh.....pokoknya saya sudah tidak suka kalau berkumpul dengan ibu-ibu (cuma yang jenis ini, gak semuanya, yang lain ada juga yang menyenangkan diajak diskusi dan tidak memojokkan) dan membicarakan keterlambatan maisha. Mau bagaimanapun saya tersenyum, tapi perkataan mereka mengkhawatirkan perasaan saya, fiuuh....Dalam hati saya suka bertanya, bagaimana ya kalau mereka ada di posisi saya, tapi sudahlah...Satu pelajaran yang saya tangkap:  tetap bersyukur (masih banyak anak yang keadaannya tidak seberuntung maisha, misal: cacat, dsb), dan jangan perlakukan ibu-ibu muda (yang belum berpengalaman) seperti ini (maksudnya membandingkan, memojokkan, memuji anak sendiri, mungkin tanpa disadari), karena mungkin mereka juga akan sakit hati sama seperti saya.

Menuju bulan keenam (tepatnya 5,5 bulan), Maisha tengkurap, alhamdulillah....dan dari umur inilah perkembangannya sedikit lebih cepat. Akhirnya saya bisa bernapas lega...Umur 6 bulan, dari tengkurap dia berbalik, berguling-guling, dan beberapa kali jatuh dari tempat tidur (astagfirullaah, 'afwan ya nak...). Umur 7,5 bulan mulai merangkak, duduk sendiri (sudah tegak dan bisa dilepas, bisa berganti-ganti posisi). Umur 9 bulan, berdiri sendiri tanpa pegangan selama 3 detik, dan mulai merambat. Kini umur 12 bulan, dia mulai melangkahkan kakinya 3 langkah. Melangkah dengan sendirinya, masyaALLAH....

Langkah-langkah perkembangannya sedikit demi sedikit menghapus kekhawatiran saya, menghapus rasa kesal saya, menghapus rasa sedih saya. Langkah pertamanya sedikit demi sedikit menghapus rasa letih, mengajarkan sebuah perasaan yang menenangkan.

Ya...pada langkah pertamanya ada rasa takjub yang muncul, masyaALLAH, takjub dengan skenario ALLAH dalam tumbuh kembang anak, takjub dengan rangkaian kehidupan yang telah Ia gariskan, masyaALLAH...Saya tidak tahu perasaan apa yang ada di dalam hati, tapi yang jelas saya senang dan bersyukur, semakin yakin bahwa Allah-lah yang mengatur segalanya, sesuatu akan indah pada waktunya...iya kan?

Duhai anak, hari ini kami berbahagia karena engkau bisa melangkahkan kakimu untuk pertama kali, kekhawatiran yang lama memang hilang, dan berganti kekhawatiran yang baru. Barulah tersadari bahwa seorang ibu tidak pernah lepas rasa khawatir terhadap anaknya dalam dirinya.

Nak, hari ini kamu melangkah, dan ketahuilah bahwa dalam langkahmu kelak tak selamanya kau dapati jalan itu lurus dan mulus, adakalanya kau temukan belokan, kerikil, dan duri, dan kau harus tahu apa yang harus dilakukan saat itu.

Kami wasiatkan padamu nak,...sempurnakan langkahmu, kokohkan ia, di atas jalan Rabb yang membuatmu bisa melangkah....Allaah Huwa Ar-Rahman, Huwa Al-Aziiz...dan hanya kepada ALLAH lah tempat kami bersyukur...

Semoga ALLAH, memberimu hidayah iman dan islam, menggolongkanmu ke dalam golongan orang-orang muwahhidiin, orang-orang yang menegakkan sholat, orang-orang yang mencintai Al-Qur'an, orang-orang yang senantiasa menjadi penolong agama Allah.

Semoga ALLAH, menghiasi pribadimu dengan akhlaq yang baik, menjaga kehormatanmu dengan hijab yang sempurna, menjaga akhiratmu dengan amalan shoolih, hanya kepadaMu ya ALLAH kami memohon dalam beribadah dan ketaatan kepadaMu.

Wahai anak, buah hati kami, semoga Allah menjadikanmu anak yang sholih, menjadi penyejuk mata bagi kami, menjadi amal jariyah bagi kami, tidak menjadi fitnah bagi kami, dan menjadi wasilah bagi kami untuk semakin dekat padaMu, ya ALLAH.

Wahai anak cintailah Al-Qur'an maka Ia akan mencintaimu dan membuatmu mudah memahamiNya...

Alhamduillahirobbil'alamin, sesungguhnya Engkau Ya Allah, sebaik-baik pengabul do'a..

Alhamdulillaahirobbil'alamiin.




Allaahua'lam
baca selengkapnya - Langkah Pertama Rumaisha

Paru Goreng

Yup, kangen dengan masakan yang satu ini. Kalau di Indonesia, biasanya masakan ini saya beli di warung padang dan warung sunda. Perbedaannya: kalau di warung padang, parunya digoreng agak garing, sedangkan kalau di warung sunda, parunya digoreng agak basah. Tapi dua-duanya tetap enak, hehehe...

Karena di Riyadh sini, saya belum ketemu rumah makan padang, ataupun rumah makan sunda yang menjual masakan ini, jadi saya coba membuatnya sendiri. Ini resep setelah uji coba yang kedua kalinya, karena yang pertama gagal. Letak kegagalan pertama, karena saya tidak tahu kalau paru itu alot (soalnya penampilannya "enyoy-enyoy" gitu), maklum baru pertama lihat paru, biasanya langsung beli jadi, hehehe...Lalu saya coba searching, dan menurut resep di salah satu website, disebutkan harus direbus 3 jam. Dan eksperimen pun dimulai....setelah saya rebus selama 3 jam...tadaaaaaaaaaaaaaaa....si paru terlalu lembek, bahkan tidak bisa dipotong-potong, hiks...sedihnya...entah resepnya kurang sesuai, entah paru Saudi dan Indo berbeda, hehehe...tapi yah ga papa....akhirnya jadi ingin coba lagi...Ini resep eksperimen kedua, rada lumayanlah, alhamdulillaah....

Ini dia paru goreng, saya kasih tepung kanji sedikit, agar lebih garing, tapi tidak kering


Bahan:
1. Paru (1 kg)
2. Daun Salam (4-5 lbr)
3. Serai (3 btg)
4. Bawang putih (sktr 6 siung)
5. Merica bubuk (sckpnya)
6. Ketumbar bubuk (kalau saya suka agak banyak, 3-4 sdm)
7. Garam
8. Kunyit (sktr 2 cm)
9. Kemiri (5-6 bj)
10. Tepung kanji (sedikit)

Cara Membuat:
1. Rebus paru, bersama daun salam dan serai (dimemarkan). Kalau saya akhirnya menggunakan panci presto, sekitar 15-20 menit setelah uap keluar (bukan dari menyalakan api ya....)
2. Tumbuk halus bawang putih, merica, ketumbar, kemiri, dan kunyit. 
3. Setelah masak, tiriskan paru, dan diamkan sejenak. Setelah agak dingin, potong-potong paru dengan ketebalan sesuai selera.
4. Lumuri paru dengan bumbu halus dan garam, lalu simpan di kulkas sekitar 30 menit.
5. Keluarkan dari kulkas dan taburi paru dengan tepung kanji.
6. Goreng sampai matang.


Note: ini versi eksperimen yang kedua saya, mungkin Anda akan menemukan banyak versi dari cara memasak paru goreng, silahkan di coba saja, dan nggak perlu takut gagal...kegagalan dalam memasak, akan menambah skill Anda...hehehe...(menghibur.com, tapi beneran lho..)

catatan dari tetangga saya: 
Nah, kalau tetangga saya, dia memasak juga paru goreng versi garing (keripik paru). Bedanya paru yang sudah dimasak, diberi bumbu dan dimasukkan ke freezer. Setelah mengeras, dipotong tipis-tipis lalu digoreng.


baca selengkapnya - Paru Goreng

Senin, 02 Mei 2011

Sambal Ijo

Alhamdulillah, dikasih tomat hijau sehabis  makan di Restoran Chiang Mai (Thailand). Restoran ini tergolong ramai dikunjungi oleh orang-orang dari mancanegara, bahkan bule saja makan disini, padahal rempah-rempahnya kerasa banget.... Salah satu menu andalan keluarga saya adalah Tomyam, sejenis sop seafood namun kaya akan rempah-rempah...


Btw, ya sudahlah yah...kita nggak akan berbicara tentang restoran ini lebih jauh, tapi kita akan berbicara tentang nasib tomat hijau yang dikasih oleh pelayan restoran tersebut...


Tomat hijau jarang saya temukan di pasar/supermarket di Riyadh. Kalupun ada, harganya lumayan tinggi jika dibandingkan dengan tomat biasa, karena sayuran jenis ini merupakan sayuran impor. Jadi, mumpung dapat tomat ini gratis, saya putuskan membuat sambal ijo, sambal khas padang, yang mantap bangeed...(gejala kecanduan sambal hijau: on), hehe..


Sambal Ijo




Bahan:
1. Sambal Hijau (saya pakai yang besar, 10 buah)
2. Bawang Merah (sekitar 6-8 siung)
3. Tomat hijau (1 buah, saya dapat yang agak besar)
4. Garam
5. Teri Medan (Kalau suka, saya belum pernah bikin dengan teri medan, tapi kalau makannya sudah pernah, hehe...)


Cara Membuat:
1. Tumbuk kasar cabe hijau dan bawang merah, setelah semua tertumbuk, tumbuk tomat ala kadarnya (setelah diiris-iris).
2. Panaskan minyak untuk menumis (agak banyak sedikit, sekitar 5-6 sendok). Kl minyaknya bekas goreng daging, lebih enak lho, hehe...
3. Masukkan sambal yang telah ditumbuk, dan tumis hingga tercium bau cabe (warna hijaunya sedikit memudar)
4. Masukkan garam. Tambahkan teri medan yang sudah di goreng (jika suka).
5. Sajikan dengan nasi hangat.






note: Special thanks to my mother in law for this recipe.



baca selengkapnya - Sambal Ijo

Senin, 25 April 2011

Baso Ikan

Hmm....kadang ada sebagian anak yang malas makan ikan (walaupun orang dewasa juga ada, hehehe...). Kita mungkin bisa akali dengan membuat semacam cemilan dari ikan, agar anak dengan senang hati memakannya...Nah, baso ikan, adalah sejenis jajanan yang suka "mangkir" di depan sekolahan, atau keliling komplek. Namun tentunya kita tidak mengetahui seberapa persen kandungan ikan didalamnya. Biar lebih PEDE, hayuk atuh, kita belajar bikin sendiri saja...."jajanan kaya protein ini"...

Kurang mulus, karena ikannya tidak saya blender, hehe...tp lumayanlah...



Bahan:
1. Ikan Tenggiri (1/4 kg, disiangi, lalu diblender sampai halus. Bisa jg menggunakan ikan lain yang banyak mengandung Dha, seperti: Ikan kembung, Ikan Salmon, Ikan Tuna. Saya memilih tenggiri krn aromanya dan rasa dagingnya menurut saya enak)
2. Tepung terigu
3. Tepung Kanji
perbandingan tepung terigu dan kanji = 1:2
4. Bawang putih (3 siung)
5. Merica
6. Putih telur (1 bh)

Cara Membuat:
1. Blender ikan tenggiri yang sudah disiangi bersama putih telur (jangan tambah air)
2. Campur ikan tenggiri yang sudah halus dengan tepung terigu dan tepung kanji. Saya tidak terlalu ingat betul berapa takarannya, tapi saya hanya merasa sampai campuran itu tidak terlalu lengket di tangan dan tidak terlalu keras (kalau saya masih agak lengket-lengket sedikit di tangan)
3. Masukkan bawang putih, merica, dan garam. Aduk sampai rata.
4. Siapkan panci dan didihkan air (sekitar 1 liter)
5. Bentuk baso: Ambil adonan dengan tangan kiri, dan kepalkan tangan lalu tekan, sehingga sedikit adonan bulat keluar diantara jari jempol dan telunjuk (posisi tangan mengepal). Ambil adonan yg keluar itu dengan menggunakan sendok yang sudah dilumuri minyak sedikit. Masukkan ke dalam air yang mendidih, dan tunggu sampai terapung. Setelah itu angkat dan sajikan.
6. Penyajian: bisa dibikin baso kuah, baso goreng, baso tusuk, terserah mana yang menarik di mata anak kita.

Selamat mencoba.

setelah ditiriskan



catatan: kepadatan baso akan berbeda ketika kita menggunakan metode diatas dibandingkan dengan membulatkan seperti biasa (menggunakan kedua tangan, dan memutar adonan hingga bulat). Jadi cobalah metode di atas, rata-rata tukang baso, bikin baso seperti itu lho...heheh...
baca selengkapnya - Baso Ikan

Crohet Cup Cake

Iyyaaaah...akhirnya setelah lumayan merenggut-renggut mengamati video dari Youtube, alhamdulillah jadi juga cup cakenya....Untuk yang tertarik, ayo belajar merajut...

Tampak samping
Kesan: Yang rada ribet itu sebenarnya bikin Cup-nya, kalo buat saya, sedangkan untuk bikin cakenya dan cherry-nya tidak terlalu sulit. Tapi karena lumayan ribet, sebenarnya kurang tepat untuk dicoba bagi yang baru mulai belajar, takutnya pusing-pusing sendiri kayak saya, hehehe....


Tampak atas
Ini video untuk belajar:



baca selengkapnya - Crohet Cup Cake

Berbagi Kisah (3): Abu Mihjan, Ketika Bercampur Ketaatan dan Kemaksiatan

Akhirnya...menulis kisah lagi...setelah mendengar dari salah satu mu'allimah yang ana cintai, heheeh....ini dia...

Mu'allimah dirosat, bercerita tentang sahabat yg di dalam dirinya tercampur maksiat dan ketaatan pada ALLAH, bernama Abu Mihjan....Dan ini tidak menunjukkan kekafirannya...

Alkisah....


Abu Mihjan termasuk seseorang yang gemar meminum Khamr, dan selalu setelah itu dia mendapat 80 cambukan (Kafarah dari minum khamr). Dan hal itu terjadi terus menerus. Sampai ketika Amir Sa'ad menghukumnya dengan 80 cambukan dan berkata padanya, " Kamu diharamkan dari berjihad." Kemudian Sa'ad mengikatnya dan menaruhnya di semacam tenda.

Abu Mihjan termasuk sahabat yang sangat mencintai jihad fii sabilillah, dan sangat ingin untuk bergabung dengan pasukan kaum muslimin. Maka ketika ada khabar ttg panggilan jihad, sedihlah Abu Mihjan, krn ia tidak bisa mengikutinya. Lalu suatu hari, lewatlah Salma (isteri Sa'ad) didepan kemah. Menyadari hal itu bersyairlah Abu Mihjan, dengan syair yang menyayat hati. Tentang syair keinginannya untuk berjihad, dan mengatakan kepada Salma, agar melepaskan ikatannya, sehingga ia bisa berjihad, dan berjanji untuk kembali ke kemah itu sebelum maghrib.

Terenyuhlah hati Salma, dan melepaskan ikatan tersebut. Maka berangkatlah Abu Mihjan, diambilnya kuda milik Sa'ad, dan menuju ke medan jihad. Dia berperang menerobos barisan depan, dan mengalahkan kaum kafirin dengan gagah. Lalu pulanglah kaum muslimn, dari menceritakan tentang seorang berkuda yang berperang dengan gagah kepada Sa'ad. (Sa'ad tdk mengetahui bhw Abu Mihjan lepas dr ikatan, dan tidak tahu jika kuda nya dipinjam oleh Abu Mihjan).

Maka berkata Sa'ad setelah mendengar sifat orang tersebut, " jika aku tidak mengetahui bahwa Abu Mihjan sdg dikemah, maka aku katakan bahwa orang yang berperang itu adalah Abu Mihjan, dan jika aku tidak mengetahui bahwa kudaku berada ditempatnya (Sa'ad tdk berangkat krn sakit pada kaki beliau), maka aku katakan itu adalah kudaku." Dan istri Sa'ad, Salma, pun terdiam..


 Lalu sebelum maghrib, Abu Mihjan kembali ke kemah,memenuhi janjinya kepada Salma. Maka Salma menceritakan kejadian sebenarnya kpd Sa'ad. Kemudian Sa'ad datang ke kemah Abu Mihjan dan berkata, "Wallaahi, mulai saat ini aku tidak akan menghalangimu berjihad (cukup bagimu 80 cambukan jika meminum khamr)." Dan Abu Mihjan menjawab, " Wallaahi, mulai saat ini, aku tidak akan meminum khamr." Karena Abu Mihjan sangat mencintai jihad, dan tidak mau lagi terhalangi darinya...Allaahua'lam...



Sepercik hikmah: Kecintaan kepada ketaatan, akan membantu kita mengikis kemaksiatan....dan para sahabat adalah sebaik-baik contoh...
baca selengkapnya - Berbagi Kisah (3): Abu Mihjan, Ketika Bercampur Ketaatan dan Kemaksiatan

Kamis, 17 Maret 2011

Saudi Aramco Exhibition

Hmm...ini dia sejenis museum yang memperlihatkan miniatur alat-alat di salah satu perusahaan minyak terbesar di dunia, Aramco. Cara mereka tergolong asyik untuk mengajarkan alat-alat yang memiliki mekanisme yang rumit, nice en edukatif.....

Ini sebagian pemandangan & alat yang sempat tertangkap kamera:

Bagian depan pintu masuk museum

Ada semacam batu bulat besar menyerupai globe di halaman depan museum.

Keadaan di dalam museum. Terdiri dari 2 tingkat. Lantai untuk Basement : tempat sholat, makan, dan Lantai Satu: Museum dan Bioskop (untuk nonton sejarah Aramco, hehehe)

Benda pertama yang terlihat aneh buat saya, hehehe...Ini hanya sekedar TV yang menampilkan gambar-gambar di bagian perminyakan.

Ini dia TV nya, tapi yang bikin keren tempat menyimpan TV nya, ya gak sih???

Aduh saya lupa ini apaan ya...tapi ini semacam gambar peta dibawahnya...
Terlihat tidak petanya???

Ini kapal untuk mengangkut minyak 

Miniatur kapal tanker untuk mengangkut minyak

Miniatur platform pengolahan minyak lepas pantai

Ini iseng!!!! hehehe....cuma lucu aja sama bentuknya..

Bagian tengah museum


Produk Distilasi Minyak Bumi. Bisa dilihatkan, di bagian sampingnya ada penjelasan pada tiap-tiap produk.

Ini tempat melihat bagaimana cara mengolah minyak bumi.

Proses Pengolahan Minyak Bumi

Hasil pengolahan minyak bumi, dibedakan menjadi beberapa tabung dengan tekanan tertentu.

Ini mobil untuk mengebor minyak di darat

Separator: Memisahkan Gas di dalam minyak mentah.

Demo untuk melihat efek perbedaan masa jenis. Tabung ini bisa kita putar, dan kita akan melihat zat apa yang terletak di atas.

Peralatan zaman baheula

Miniatur alam bawah laut (semacam aquarium besar dengan berbagai jenis ikan)
Terrascope: Ini semacam ruangan, yang didalamnya kita dibuat seakan-akan masuk ke dalam bumi.  Kita bisa melihat jenis batuan pada kedalaman bumi sekian meter, juga bisa melihat dimana letak minyak ditemukan dan pada kedalaman berapa. Di ruangan ini pun dijelaskan jenis dan struktur molekul-molekul pada setiap lapisan batuan. Efek getaran pada lantai di ruangan ini seakan-akan membuat kita masuk ke dalam bumi, dimana semakin dalam lapisan bumi, semakin kuat getarannya.

Ini dia ruangan didalam terrascope. Tulisan DEPTH= menunjukkan kita sedang berada di kedalam berapa meter dibawah permukaan bumi. Dan layar dibawahnya menunjukkan lapisan bumi yang sedang kita tempati. Ruangan ini gelap, jadi kita benar-benar merasa seperti di dalam bumi. Buat saya, bagian ini yang paling menarik, hehehe...

Sebenarnya masih ada beberapa foto lagi....tapi rasanya belum mood untuk menambahkan....hehehe...Segini dulu ya...kalau ada kesempatan insyaALLAH kita sambung lagi.

Semoga menghibur.

baca selengkapnya - Saudi Aramco Exhibition