Menabuh dendang pada maulid nabi
Melantunkan sajak bermaksud pujian pada baginda
adalah tiket masuk menuju surga
Maka saya akan ikuti
Tapi saya tertahan, karena baginda nabi bersabda,"
مَنْ أَحْدَثَ فِي أَمْرِنَا هَذَا مَا لَيْسَ فِيهِ فَهُوَ رَدٌّ
“Barangsiapa yang membuat perkara baru dalam urusan kami ini (Islam), dengan apa-apa yang tidak ada padanya maka itu tertolak.” (*)
dan Sang Pengutusnya berfirman:
لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الْآَخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا
“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan Dia banyak menyebut Allah.” (QS. Al Ahzab (33): 21)
Jika kalian bisa menjamin
Berjama'ah mengeraskan do'a
Berhias muhasabah mengisakkan tangis
adalah tiket masuk menuju al-firdaus
Maka saya akan ikuti
Tapi saya tertahan, karena sang teladan bersabda,"
مَنْ أَحْدَثَ فِي أَمْرِنَا هَذَا مَا لَيْسَ فِيهِ فَهُوَ رَدٌّ
“Barangsiapa yang membuat perkara baru dalam urusan kami ini (Islam), dengan apa-apa yang tidak ada padanya maka itu tertolak.”
dan Yang Maha Mengabulkan Do'a berfirman:
قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ
“Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah Aku (Muhammad), niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu." Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Ali Imran (3): 31)
Jika kalian bisa menjamin
40 hari, 100 hari, meratapi mayat
Berdalih mengirimkan do'a
adalah tiket masuk menuju jannah
Maka saya akan ikuti
Tapi saya tertahan, karena sang pemilik suri teladan terbaik bersabda,"
مَنْ أَحْدَثَ فِي أَمْرِنَا هَذَا مَا لَيْسَ فِيهِ فَهُوَ رَدٌّ
“Barangsiapa yang membuat perkara baru dalam urusan kami ini (Islam), dengan apa-apa yang tidak ada padanya maka itu tertolak.”
dan Yang Menghisab Seluruh Amalan manusia berfirman:
فَلْيَحْذَرِ الَّذِينَ يُخَالِفُونَ عَنْ أَمْرِهِ أَنْ تُصِيبَهُمْ فِتْنَةٌ
“Maka hendaklah orang-orang yang menyalahi perintah Rasul takut akan ditimpa cobaan atau ditimpa azab yang pedih.” (QS. An Nuur (24): 63)
Demokrasi berlabel Islami,
menyamakan suara ulama dan pencuri
Menghantam aturan 2:1 pada pemilik akal yang lemah (wanita, pent.)
adalah tiket masuk menuju jannah firdaus
Maka saya akan ikuti
Tapi saya tertahan, karena sang penerima wahyu Illahi bersabda,"
مَنْ أَحْدَثَ فِي أَمْرِنَا هَذَا مَا لَيْسَ فِيهِ فَهُوَ رَدٌّ
“Barangsiapa yang membuat perkara baru dalam urusan kami ini (Islam), dengan apa-apa yang tidak ada padanya maka itu tertolak.”
Dan Sang Pemilik Syari'at mulya ini berfirman:
وَمَنْ يَبْتَغِ غَيْرَ الْإِسْلَامِ دِينًا فَلَنْ يُقْبَلَ مِنْهُ وَهُوَ فِي الْآَخِرَةِ مِنَ الْخَاسِرِين
“Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, Maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu)daripadanya, dan dia di akhirat Termasuk orang-orang yang rugi.” (QS. Ali Imran (3): 85)
Nasyid berlabel Islami
Berkedok penyemangat iman dan amal
Menyiakan lantunan ayat suci secara perlahan
adalah tiket masuk menuju kenikmatan abadi
Maka saya akan ikuti
Tapi saya tertahan, karena beliau -sholallaahu'alaihi wasallam- bersabda,"
مَنْ أَحْدَثَ فِي أَمْرِنَا هَذَا مَا لَيْسَ فِيهِ فَهُوَ رَدٌّ
“Barangsiapa yang membuat perkara baru dalam urusan kami ini (Islam), dengan apa-apa yang tidak ada padanya maka itu tertolak.”
dan Allah, Dzat yang Tak Mungkin Tertipu berfirman:
وَلا تَلْبِسُوا الْحَقَّ بِالْبَاطِلِ
“Dan janganlah kamu campur adukkan yang hak dengan yang bathil ..” (QS. Al Baqarah (2): 42)
Sinetron berlabel islami, drama berlabel islami, itu sesuatu yang islami
maka bisa jadi kelak akan ada pelacuran islami, khamr islami,,,
Menghalalkan yang haram dengan label islami
Cukuplah, berhentilah, dan tahanlah
Agar kita tertahan untuk tidak berbuat perkara baru,
karena Allah telah menggerakkan lisan rasul-NYA untuk berkata,"
مَنْ أَحْدَثَ فِي أَمْرِنَا هَذَا مَا لَيْسَ فِيهِ فَهُوَ رَدٌّ
“Barangsiapa yang membuat perkara baru dalam urusan kami ini (Islam), dengan apa-apa yang tidak ada padanya maka itu tertolak.”
Allah ‘Azza wa Jalla berfirman:
وَمَا أُمِرُوا إِلَّا لِيَعْبُدُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ حُنَفَاءَ
“Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus ..” (QS. Al Bayyinah (98): 5)
وَمَا أُمِرُوا إِلَّا لِيَعْبُدُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ حُنَفَاءَ
“Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus ..” (QS. Al Bayyinah (98): 5)
Allaahua'lam
(*)HR. Bukhari No. 2550. Muslim No. 1718. Abu Daud No. 4606. Ibnu Majah No. 14. Ahmad No. 24840. Lafaz ini milik Bukhari.
bismillah
BalasHapusana izin share & copas ke blog yah ..
barakallahu fik ..
Izin copy juga, barakallahu fiyk
BalasHapusiya silahkan, wa baarokallaahufiikum
BalasHapus