Qur'an Flash

Qur'an Flash
"Dan Bacalah Qur'an dengan tartil" (sangat berguna terutama bagi mereka yang sedang haidh atau nifas yang tidak memungkinkan untuk menyentuh qur'an secara langsung)

Senin, 25 Oktober 2010

Mereka yang Di Balik Pintu

Siapa mereka yang berada di balik pintu?
Kepiawaiannya tak terjamah lisan manusia
Kesungguhannya tak tersorot kamera popularitas
Kecerdasannya tak tergores di meja jurnalis
Namun buah yang dipanen?
Pergantian masa tiada berhenti menyebut-nyebutnya
(masyaaALLAH) 


Tahun 80 H
Do'a Ali bagi Ayahnya, Tsabit, dan keturunannya
Imam Syafi'i berbicara tentangnya,“Barangsiapa ingin mutabahir (memiliki ilmu seluas lautan) dalam masalah fiqih hendaklah dia belajar kepada Abu Hanifah”
Fiqhul Akbar sebagai amal jariyahnya (insyaALLAH)

Imam Abu Hanifah An-Nu’man bin Tsabit al-Kufiy ,
Manhajnya," Apabila telah shahih sebuah hadits maka hadits tersebut menjadi madzhabku."

Siapa wanita di belakang pintu kesuksesannya?


Tahun 93 H
Dalam lingkungan keluarga ulama ahli hadits
Empat khalifah (Al Mansur, Al Mahdi, Hadi Harun, dan Al Ma'mun) menimba ilmu darinya
Mencintai madinah, kota ilmu, tak bergerak darinya kecuali menjadi tamu ALLAH
Dari Al Muwatta' Hingga Madzhab Maliki

Abu Abdullah Malik bin Anas bin Malik bin Abi Amir bin Amr bin Haris bin Gaiman bin Kutail bin Amr bin Haris al Asbahi,
Perkataannya,"Al-Istiwaa itu diketahui (ma’luum), kaifiyyah-nya tidak diketahui (majhuul), dan bertanya tentangnya adalah bid’ah”


Siapa wanita di belakang pintu kesuksesannya?


Tahun 150 H
Seorang yatim dalam 2 tahun permulaan kehidupannya
15 tahun...mufti makkah mengizinkannya berfatwa
Ar-Risaalah dan Al-Umm sebagai amal jariyahnya (insyaALLAH)

Abū ʿAbdullāh Muhammad bin Idrīs asy-Syafi'i (Imam Syafi'i),
Manhajnya ,”Jika sebuah hadits shahih bertentangan dengan perkataanku, maka ia (hadis) adalah madzhabku, dan buanglah perkataanku di belakang tembok,” 

Siapa wanita di belakang pintu kesuksesannya? 

Tahun 164 H
Nasab beliau bertemu dengan nasab Nabi pada diri Nizar bin Ma‘d bin ‘Adnan
Seorang yatim dalam permulaan 3 tahun perjalanan hidupnya
16 tahun...menggoreskan tinta memulai mengumpulkan sabda nabi
Berbuahkan kitab mulya Al-Musnad dalam kurun 60 tahun
Cobaan dari tiga orang khalifah Bani Abbasiyah selama rentang waktu 16 tahun
atas fitnah Mu'tashilah  tak menggoyah imannya

Abu Abdillah Ahmad bin Muhammad bin Hanbal bin Hilal bin Asad bin Idris bin Abdullah bin Hayyan bin Abdullah bin Anas bin ‘Auf bin Qasith bin Mazin bin Syaiban bin Dzuhl bin Tsa‘labah adz-Dzuhli asy-Syaibaniy (Imam Ahmad),
Perkataannya,"Bersama mahbarah (tempat tinta) hingga ke maqbarah (kubur). Aku akan tetap menuntut ilmu sampai aku masuk liang kubur.”

Maka ia, Ali bin al-Madiniy berkata menggambarkan keteguhan sang Imam, “Allah telah mengokohkan agama ini lewat dua orang laki-laki, tidak ada yang ketiganya. Yaitu, Abu Bakar as-Shiddiq pada Yaumur Riddah (saat orang-orang banyak yang murtad pada awal-awal pemerintahannya), dan Ahmad bin Hanbal pada Yaumul Mihnah”.

Siapa wanita di belakang pintu kesuksesannya?

Hmm...
Membangun sebuah madrasah diiniyyah
Menanam bibit unggul berbuahkan amal jariyah 
Membutuhkan ilmu menjadi kayyisah
Bercabang pengalaman yang terasah
menuntut konsistensi yang tak terpatah
Bukanlah sebuah perkara yang mudah 

Sebuah azam kini terpatri
tanamlah bibitmu dengan baik!!!
Jadilah petani unggul tanpa mengharap keunggulan dalam banyaknya sebutan nama 
sebutan nama terkadang hanya merusak keikhlasan
kecuali bagi mereka yang ALLAH segerakan pujian baginya


baarokallaahufiikunna ummahaati..


 NB: Semoga kita bisa menabung amal jariyah terbaik

Tidak ada komentar:

Posting Komentar